Rabu, 30 Mei 2012

Festival Layang-layang Ikut Promosikan Wisata Bali


100_4952.JPGBerbagai cara dilakukan untuk terus mempromosikan Bali sebagai pulau tujuan wisawatan berlibur, salah satunya adalah dengan menggelar festival tahunan lomba layang-layang raksasa yang di gelar di Pantai Padang Galak. Festival layang-layang di Pantai Padang Galak ini sudah memasuki tahun ke 32 dan diikuti sedikitnya 720 peserta dari kelompok Banjar yang tersebar di lima kabupaten dan kota, yaitu dari Gianyar, Tabanan, Badung, Karang Asem dan Denpasar.

Dalam festival layang-layang ini ada dua kategori yang dilombakan yaitu layangan tradisi yang meliputi jenis "bebean" seperti bentuk ikan ukuran 3-4 meter atau bentuk "janggan" yang memiliki ekor sepanjang 100 meter dan "pecukan" yang berbentuk lonjong. Ketiga bentuk layangan ini memang khas dari Bali. Ukurannya pun terbilang raksasa yaitu panjangnya mencapai 3-4 meter dan terbuat dari bambu dan kain parasit.

Biaya untuk membuat satu layang-layang bisa mencapai Rp 5 sampai 10 juta. Rata-rata persiapan mengikuti festival layangan raksaksa ini sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Dalam lomba layang-layang ini, juri akan menilai dari kreatifitas pembuatan layang-layang yang meliputi warna, bentuk, suara yang dikeluarkan serta performance atau gerakan layang-layang di udara.

Maraknya lomba tentu juga menarik perhatian para wisatawan untuk ikut serta larut dalam kemeriahan festival yang dikuti para peserta. Selain untuk kepentingan pariwisata, festival layang-layang ini juga ditujukan sebagai upaya untuk melestarikan budaya Bali agar tidak hilang seiring dengan perkembangan jaman.
Sebanyak 1.080 layang-layang diikutsertakan dalam Lomba Layang-Layang Bali yang ke-33 di Denpasar Bali. Hampir semua layangan yang disertakan dalam lomba  ini berukuran raksasa.

Lomba layang-layang ini digelar di kawasan Pantai Padanggalak Denpasar. Lomba yang digelar selama tiga hari berturut-turut (29-31 Juli) ini diikuti ratusan sekeha atau kelompok pecinta layangan dari seluruh Bali.

Layangan yang dipertandingkan dalam lomba ini dibagi dalam dua kategori yaitu jenis tradisional seperti layangan jenis jangan, pecukan, dan bebean, serta kategori layangan kreasi.  Hampir semua layangan yang ikut lomba ini berukuran jumbo atau raksasa ukuran panjang 3 meter lebih.

Untuk bisa menerbangkan satu buah layang-layang ukuran raksasa ini diperlukan belasan hingga puluhan orang. Semua peserta dari setiap kelompok harus bekerjasama agar layangan mereka bisa terbang dengan baik selama lomba.

Meski mengikuti lomba di bawah terik panas matahari dan membutuhkan tenaga ekstra, namun para peserta mengaku senang bisa ikut lomba ini.

“Senang bisa menerbangkan layangan bersama-sama kawan, ini wujud kebersamaan kami, selain untuk melestarikan tradisi,” ujar salah seorang peserta dari Denpasar yang bernama Krisna.

“Selain sebagai ajang berkumpul para penghobi layang-layang, lewat lomba ini aneka jenis layangan tradisional Bali seperti bebean, jangan, dan pecukan diharapkan akan tetap lestari. Disamping itu lewat lomba ini juga diharap akan muncul layangan kreasi  hasil inovasi para pecinta layangan di Bali,” kata  Ketua panitia lomba I Gusti Putu Rai Andayana. (dev)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar