Rabu, 30 Mei 2012

PEMBEKUAN MANUSIA


Sidney - Di masa mendatang, ketika teknologi pengobatan medis berkembang sedemikian pesat, bukan tidak mungkin ditemukan cara membangkitkan orang mati, untuk hidup kembali. Itulah yang ada di benak orang-orang penganut cryonics. Cryonics adalah proses membekukan orang mati agar jaringan tubuhnya tidak rusak, sehingga di masa yang akan datang saat ditemukan cara membuat manusia hidup lagi, tubuhnya tidak rusak. Philip Rhoades (54), seorang ahli biologi Australia mendapat izin dari pemegang otoritas kesehatan negaranya untuk membangun cryonics center. Di tempat tersebut, maka tubuh manusia akan dibekukan dengan suhu minus 150 derajat celcius dalam cairan nitrogen. "Kedua orangtuaku tipe orang yang suka ilmu pengetahuan sepertiku. Saudara-saudara kandungku juga tertarik pada percobaan-percobaan yang hebat," ujar Rhoads kepada surat kabar Herald Sun, seperti dilansir AFP, Minggu (27/8/2006). Diberitakan koran tersebut, pemerintah negara bagian New South Wales telah menyetujui pembentukan pusat pembekuan itu. Rhoades telah menghabiskan US$ 490.000 untuk mengembangkan rencana tempat penyimpanan tubuh yang telah beku di bawah tanah Cowra, 200 km sebelah barat Sidney. Dalam waktu 6 bulan, dia berharap telah berhasil membangun cryonics center di atas lahan seluas 60 hektar. Dalam proses cryonics, darah di dalam tubuh manusia harus dikosongkan, sebelum dibaluti cairan nitrogen untuk dibekukan. "Sekarang mulai dikembangkan penelitian proyek genome manusia, terapi dan sejumlah penelitian tentang gen. Segala sesuatu mungkin saja terjadi, dengan penelitian, maka hal itu hanya menunggu waktu," imbuh Rhoades. Ibu Rhoades, Dorothy (74) yang berprofesi sebagai guru IPA, dan ayahnya, Gerald (79) yang menjadi karyawan pabrik kimia, kelak akan dibekukan. Namun Rhoades merasa sedih karena kekasihnya enggan mendapat perlakuan yang sama. "Sejauh ini, pacarku tidak tertarik dengan cryonics. Di masa depan, aku tidak bisa bertemu dia lagi, aku pasti akan sangat kehilangan," tandasnya. Asosiasi cryonics di Australia memiliki anggota 30 orang, 16 di antaranya telah menandatangani persetujuan untuk dibekukan di 2 cryonics center di Amerika Serikat, dengan biaya hingga US$ 250.000. Hingga kini, baru ada 3 cryonics center di dunia. (Detiknews)
PEMBAHASAN

Pada tahun 1967, seorang agen rahasia Inggris “dibekukan” sembari menunggu masa depan yang akan datang dimana musuh bebuyutannya bangun dari tidur panjangnya dalam kebekuan untuk kembali mengancam dunia. Masa itu tiba pada tahun 1997. Agen rahasia itu dibangkitkan kembali setelah diawetkan dalam es selama 30 tahun untuk menyelamatkan dunia dari kahancuran.
Mungkin Anda mengenali scenario di atas yang ada dalam film “Austin Powers: International Man of Mystery”(1997). Ilmu pengetahuan yang mengilhami cerita film itu benar-benar ada. Ilmu itu disebut kriogenika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada materi pada suhu yang sangat rendah. Krionika yaitu tehnik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali, sedang dikembangkan saat ini. Krionika juga muncul dalam film seperti “Vanilla Sky”(2001), “Sleeper”(1973) dan “A Space Odyssey”(1968). Gagasan  di balik kronia adalah jika seseorang “mati” akibat penyakit yang dideritanya, ia dapat dibekukan untuk kemudian dibangkitkan kembali di masa depan saat teknologi pengobatan sudah dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Seseorang yang diawetkan sedemikian rupa dikatakan berada dalam keadaan suspense krionika.
Untuk memahami mengenai krionika, ingat kembali cerita dimana orang jatuh ke dalam sebuah danau es dan terendam selama hampir 1 jam sebelum akhirnya diselamatkan. Mereka yang selamat dapat bertahan hidup sedemikian rupa karena air es menyebabkan raga mereka dalam keadaan semacam “mati suri” dengan memperlambat metabolisme tubuh dan fungsi otak mereka hingga pada titik dimana mereka hampir tak membutuhkan oksigen.
Krionika bukanlah sekedar menghidupkan kembali seseoramg setelah ia jatuh ke dalam danua es. Melakukan suspensi krionika kepada orang yang masih hidup adalah illegal. Orangyang ingin menjalani suspense krionika harus terlebih dahulu dinyatakan mati secara hukum yakni, jantungnya sudah berhenti berdetak. Namun jika ia sudah mati, bagaimana mereka dapat dihidupkan kembali? Menurutnya para Ilmuwan yang mempraktikkan krionika, “mati secara hukum” tidak sama dengan “mati total”. Mati total menurut mereka adalah keadaan dimana seluruh fungsi otak berhenti. Mati secara hukum terjadi saat jantung berhenti berdetak, namun beberapa fungsi sel otak tetap bekerja, sehingga secara teoritis, orang dapat dibangkitakan kembali di masa depan.





A.   Krionika (Pembekuan Manusia) dalam Ilmu Fisika
Pada hukum Termodinamika II, membatasi perubahan energy mana yang dapat berlangsung dan perubahan energy mana yang tidak dapat berlangsung. Pembatasan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara yaitu:
a.    Rudolf Clausius (1822-1888) menyatakan rumusan Claussius tentang Hukum Termodinamika dengan pernyataan aliran kalor:
“Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rebdah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”.
b.    Hokum II Termodinamika dinyatakan dalam entropi:
“Total entropi jagat raya tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi”.
c.    Kelvin dan Planck menyatakan rumusan yang setara sehingga dikenal rumusan Kelvin-Planck tentang Hukum Termodinamika II tentang mesin kalor.
“Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar”.
Hukum kedua termodinamika lahir ketika manusia mencoba memanfaatkan seluruh energi yang disuplaikan ke dalam mesin agar bisa menghasilkan energi yang setara antara yang masuk dengan keluarannya.
Era industri, pada abad ke-18, merupakan awal mula pemikiran tentang efesiensi kerja tersebut. Mesin-mesin yang diciptakan pada abad tersebut telah mengantarkan pada permasalahan baru yakni mesin yang bekerja secara siklik, artinya, akan kembali kekeadaan awal di mana setiap gerakan akan terjadi proses yang benar-benar tak reversibel. Hal ini dikarenakan uap yang didinginkan dan dibuang dari silinder pada akhir gerakan. Intinya, mesin mengambil energi panas dari sumber panas, menggunakan sebagain energi ini untuk menghasilakn kerja yang berguna, kemudian membuang sisanya melalui sumber yang lebih dingin (lingkungan). Energi yang hilang tadi tidak dapat diambil kembali oleh mesin.
Sadi Carnot, seorang perwira di korps insyiur angkatan darat Prancis di zaman Napoleon, mencoba meningkatkan efisiensi kerja mesin, membuat model fungsi kerja dengan sebuah proses kerja siklik yang diidealiasasi dan sekarang dikenal dengan siklus karnot.
Dia menyimpulkan bahwa kerugian energi yang dapat diambil tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, walaupun mesin tersebut dirancang dengan sangat baik. Bahkan sekalipun mesin tersebut bekerja dalam reversibel (yang perpindahan beban luarnya terlalu lambat untuk kebutuhan praktis), efesiensinya tidak dapat melampui batas dasar yang dikenal sebagai efesiensi termodinamik. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ada mesin yang seratus persen efisien.
Pernyataan di atas seharusnya jangan hanya ditarik dalam ranah mesin semata karena bagaimanapun juga hukum-hukum dibidang sains mempunyai korelasi dengan ranah yang lain termasuk perilaku manusiapada era globalisasi sekarang ini dalam menciptakan mesin untuk krionika (pembekuan manusia).
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada suatu system. Peralatan yang bekerja dengan cara seperti ini disebut mesin pendingin contohnya kulkas dan alat yang digunakan krikonia.
a.   T1   > T2
b.  Q 2 = kalor yang diserap dari temperature rendah
c.   Q 1  = kalor yang diberikan pada temperature tinggi
d.    W =  Q 1 -  Q 2 =  kerja atau usaha yang diperlukan
Ukuran penampilan sebuah mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien daya guna (koefisien performansi) yang diberi dengan lambang
Semakin tinggi nilai  maka semakin baik mesin pendingin. Maka, untuk membuat alat yang digunakan dalam krikonia maka dibutuhkan nilai  koefisien daya guna ( ) yang semakin besar.
Dengan menghubungkan Hukum Termodinamika II maka para ilmuwan dapat menciptakan suatu alat untuk kegiatan krionika dimana tubuh orang tersebut akan dibungkus dalam es dan diinjeksikan heparin (sejenis antikoagulan),untuk mencegah koagulasi dalam perjalanan menuju fasilitas krionika.Setelah berada di fasilitas kriogenika, tim krionika membuang air dari sel tubuh orang tersebut dan menggantinya dengan campuran kimiawi berbasis gliserol yang disebut krioprotektan, tujuannya untuk mencegah organ dan jaringan tubuh membentuk kristal es pada suhu yang sangat rendah. Proses yang disebut vitrifikasi (pendinginan tanpa pembekuan) ini menyebabkan sel tubuh dalam keadaan mati suri. Kemudian tubuh orang tersebut didinginkan pada gumpalan es kering hingga mencapai suhu -130°C (-202°F) dan selesai proses vitrifikasi. Kemudian diletakkan ke dalam tangki logam yang besar berisi nitogen cair pada suhu sekitar -196°C (-320°F). Tubuh disimpan dengan posisi kepala di bawah ,antisipasi jika terjadi kebocoran tangki,otaknya masih terendam dalam nitrogen cair. Krionika ini biayanya sangat mahal sekali.
Selain dalam Hukum Termodinamika, dapat juga diadakan percobaan yaitu pada mayat manusia dalam air dapat terapung karena massa jenis mayat manusia lebih kecil daripada massa jenis air sehingga hanya sebagian volume pada mayat manusia yang tercelup dalam air  sehingga volume air yang dipindhkan lebih kecil dari volume total pada mayat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar